Surprise Me!

Saling Sanggah PBNU dan Greenpeace soal Dampak Tambang Nikel Raja Ampat | ROSI

2025-06-14 1 Dailymotion

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua PBNU, Ulil Abshar Abdalla memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Namun soal penambangan, ia memiliki pandangan lain.

Menurutnya, apabila ada sisi negatif dari penambangan, maka yang perlu ditangani adalah dampaknya.

"Di dalam pembangunan yang tentu saja akan membawa manfaat bagi banyak orang, selalu ada eksesnya. Membangun jalan tol di era Pak Jokowi itu jangan dikira tidak ada eksesnya. Tapi kalau kita tidak berani mengambil risiko karena takut pada ekses, itu tidak akan membangun sama sekali," ungkapnya.



Sementara itu Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik menyebut data Kementerian ESDM menunjukkan industrialisasi nikel ini akan selesai pada tahun 2050. Ia menganalogikan jika ada anak yang lahir hari ini, lalu kemudian 25 tahun ke depan pada saat dia umur 25 tahun, maka tidak akan pernah melihat Pulau Gag, karena sudah hancur.



"Kita hanya melihat hari ini ada kemaslahatannya. Tapi bumi ini tidak hanya kita tinggali. Tidak hanya Gus, Kak Rosi, dan saya yang tinggal di sini. Kenapa atas dasar pembangunan kita mau melanggar konstitusi, dan kita membuat kesalahan dosa dosa di awal terhadap anak cucu kita?," katanya.



Saksikan selengkapnya di sini: https://youtu.be/Mdnt29MOemc



#tambang #nikel #rajaampat #saverajaampat

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/599511/saling-sanggah-pbnu-dan-greenpeace-soal-dampak-tambang-nikel-raja-ampat-rosi